Jika membicarakann keris yang menjadi legenda, paling tidak ada 7 keris
yang pantas untuk dibicarakan: Keris Mpu Gandring, Keris Setan Kober, Keris
Kyai Carubuk, Keris Kyai Condong Campur, Keris Naga Sosro, Keris Sabuk Inten,
dan Keris Keris Kyai Sengkelat.
Rasanya belum lengkap jika belum mempunyai (paling tidak) salah satu dari
tujuh keris tersebut. Bagaimana tidak, pusaka tersebut dibuat dengan usaha yang
tidak mudah. Jaman sekarang rasanya sudah sangat sulit diulang pembuatannya.
Berikut gambar Keris Sengkelat dalam keadaan tangguh, sepuh, dan wutuh.
Keris ini berdhapur sengkelat dengan luk 13 yang rengkol. Bagaimana usaha seorang Mpu untuk membentuk lekuk pusaka
yang indah dan original. Bentuk wilah yang
ramping sepertinya terpengaruh era Majapahit. Namun untuk tangguh saya
memperkirakan sekitar jaman Mataram awal era Panembahan Senopati karena memang
beberapa Mpu Mataram adalah keturunan Mpu era Majapahit. Pamor nampak kontras
dengan wesi yang legam. Pamor dari
pangkal sampai ujung mengikuti lekuk luk. Mungkin ada yang bilang pamor ini wos wutah ataupun masuk jenis pamor ngulit semangka. Di pangkal juga nampak
lapisan-lapisan wesi dan pamor dan
mirip bawang sebungkul.
Kayu warangka ladrang surakarta menurut estimasi saya adalah kayu timoho dengan pelet tembus.
Kayu timoho sendiri adalah kayu pilihan untuk warangka karena keindahan warna dan motif, kemudahan dibentuk, serta
tidak mudah terpengaruh iklim. Pendok motif alas-alasan yang indah terbuat dari
kuningan pilihan. Deder sepertinya
terbuat dari kayu tayuman yang menjadi kayu paling top untuk deder. Mendak original dan sangat pas
dengan pusaka yang sangat istimewa ini.
Keindahan, kekuatan dan segala isoteri serta eksoteri keris adalah ciptaan
Allah Yang Kuasa. Keris sebagai warisan budaya Indonesia yang diakui dunia
bukan untuk disejajarkan dengan Sang Pencipta kehidupan. Sungguh, pusaka yang
indah ini untuk dihargai dengan pantas dan tidak untuk dicela.
Not available / sudah berpindah tangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar